Salah dua puisi yang paling saya sukai karya dari Chairil Anwar,
furqannn.files.wordpress |
SIA-SIA
Penghabisan
kali itu kau datang
Membawaku
kembang berkarang
Mawar
merah dan melati putih
Darah
dan Suci
Kau
tebarkan depanku
Serta
pandang yang memastikan: untukmu.
Lalu
kita sama termangu
Saling
bertanya: apakah ini?
Cinta?
Kita berdua tak mengerti
Sehari
kita bersama. Tak hampir-menghampiri
Ah!
Hatiku yang tak mau memberi
Mampus
kau dikoyak-koyak sepi.
TAK SEPADAN
Aku
kira:
Beginilah
nanti jadinya
Kau
kawin, beranak dan berbahagia
Sedang
aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi
Eros
Aku
merangkaki dinding buta
Tak
satu juga pintu terbuka.
Jadi
baik juga kita padami
Unggunan
api ini
Karena
kau tidak 'kan apa-apa
Aku
terpanggang tinggal rangka.
Februari
1943
Tidak ada komentar:
Posting Komentar