Etika Naik Transportasi Umum
Kita
semua tahu dan pernah mencoba berbagai jenis transportasi umum: bis, kereta
api, kereta listrik, kapal feri… atau ada yang lebih canggih lagi?
Pergi
ke negara yang transportasi umumnya baik, terutama negara maju, menuntut kita
untuk punya sedikit etika dalam berbagi tempat dan jalan umum.
Di
Indonesia, etika naik transportasi umum ini masih samar, dan cenderung
menyesuaikan keadaan dan situasi. Jika kita naik atau menyetir kendaraan
pribadi, kita diatur oleh peraturan lalu lintas. Namun, naik transportasi umum
juga ada etikanya. Sistem transportasi massal akan mengumpulkan ribuan bahkan
ratusan ribu orang dalam sehari. Sebagai contoh ekstrim, di stasiun kereta api
Shinjuku di Tokyo, sehari ada lebih dari tiga juta penumpang berlalu-lalang di
sana.
Tentu,
setiap skala jaringan transportasi umum punya tuntutan yang berbeda-beda. Saya
hanya punya referensi beberapa kota. Tentu, pengalaman saya tidak se-ekstensif
mereka yang tinggal di kota-kota tersebut. Tapi, paling tidak ada beberapa hal
yang bisa saya intisarikan dari masing-masing kondisi transportasi umum yang
saya jumpai.
Jalan
di sebelah kiri
Setiap
melalui jalan yang berpapasan dengan arus pejalan kaki dari arah berlawanan,
selalu jalan di sebelah kiri, apalagi jika kita berjalan lambat. Jika ingin
mendahului, pastikan antrian di depan tidak panjang atau ada resiko kita akan
mengganggu arus pejalan kaki dari arah berlawanan. Tentu, ada beberapa negara
yang mengatur untuk tetap berjalan kaki
di sisi kanan.
di sisi kanan.
Usahakan
selalu dahulukan mereka yang turun dari kendaraan
Memang
ini tidak selalu mungkin dalam kondisi padat, tetapi sebisa mungkin, berilah
jalan untuk mereka yang akan turun dahulu dari kendaraan umum.
Masuklah
ke bagian paling dalam kendaraan umum yang penuh
Usahakan
masuk ke bagian paling dalam jika kendaraan tersebut penuh, sebisa anda,
kecuali jika anda ingin keluar lebih cepat, misalnya di halte atau stasiun
berikutnya.
Beri
tempat duduk pada yang membutuhkan
Memang
tidak semudah prakteknya, tapi usahakan untuk memberi tempat duduk pada wanita,
kelompok lanjut usia, mereka yang membawa bayi atau anak kecil, dan yang
membutuhkan lainnya, misalnya yang sakit.
Tidak
membawa banyak barang atau barang makan tempat
Satu
tas cukup, itu pun jangan terlalu besar hingga menghalangi orang lain. Kalau
banyak bawa barang, naik taksi saja.
Antri
dengan baik
Antri
harus di tempat yang tepat, yaitu di belakang antrian yang sudah ada, atau yang
sudah ditentukan. Jangan membuat antrian baru kecuali diinstruksikan.
Siapkan
uang
Lebih
baik uang pas dan sudah disiapkan, jadi tidak menunda perjalanan orang lain di
belakang anda. Jangan habiskan waktu di depan loket tiket.
Taruh
tas di lantai
Jika
membawa tas atau bawaan lain, usahakan selalu menaruhnya di lantai, bukan di
tempat duduk. Tempat duduk yang anda isi tas itu sebenarnya bisa dipakai orang
lain.
Semoga
bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar